Assalamualaikum #SobatBMA, perkenalkan kami dari Yayasan Baitul Maal Amanah.
Pengadaan Motor Trail Untuk Program Dakwan Pedesaan yang sudah berjalan sejak tahun 2017 ini tidaklah tanpa alasan, kenapa Cukuh Balak terpilih menjadi sebagai salah satu tempat untuk merealisasikan program ini. Seperti halnya daerah-daerah lain yang menjadi objek dakwah para dai, Desa Cukuh Balak pun masuk dalam peta penyebaran dakwah. Dari 4 desa yang menjadi lahan dakwah para asatidz Baitul Maal Amanah, wilayah perbukitan ini hanya diisi tidak lebih dari 60 kk yang berjuang menjadi petani disana.
Sarana transportasi pun belum memadai, jalanan yang dilalui tidaklah semulus wilayah lain di Kabupaten Tanggamus. Jika hujan turun, jalanpun sering tertutup dengan air sehingga membuat asatidz harus extra hati hati menunggangi kuda besinya. Selain terjal, hampir seluruh jalan belum merasakan hangatnya dekapan aspal, sehingga untuk sarana operasional dai sangat dibutuhkan kendaraan tangguh untuk menaklukan yang medan.
Selama 2 hari berada di sana, Ustadz Jasril bersama team Baitul Maal Amanah sama sekali tidak dapat dihubungi. Memang, infrastruktur untuk komunikasi belum dibangun di wilayah ini. Satu-satunya cara agar warga mendapatkan sinyal telepon genggamnya adalah dengan menuju ke puncak perkebunan coklat sebelum Desa Batu Lawang yang berjarak kurang lebih satu kilometer, yang oleh sebagian masyarakat dikenal sebagai ‘Tebing Kopi’.